Postingan

Bali Timur - Tirtagangga

Gambar
Sudah lama banget membiarkan laman blog ini kosong, bahkan sampai hampir lupa alamatnya. Padahal seharusnya kemampuan menulis diasah dengan melakukannya secara konstan. Ya sudah selama blog ini belum ditutup sama google masih belum terlambat untuk menulis lagi meskipun dimulai dari hal-hal kecil dan sederhana. Kali ini saya akan menulis beberapa cerita perjalanan selama liburan ke Bali di akhir thaun 2019 kemarin. Untuk pilihan wisata di Bali saya tidak terlalu suka dengan lokasi-lokasi yang ramai meskipun popular seperti Kawasan Kuta, GWK, Uluwatu, apalagi dalam situasi liburan Natal – Tahun Baru ini, kebayang ramainya destinasi-destinasi tersebut. Meskipun tidak dipungkiri daya tarik tempat-tempat tersebut baik karena keindahan alam atau seni budayanya. Namun dalam beberapa tahun terakhir sejak diperkenalkan adik saya ke lokasi wisata utara dan timur Bali saya jadi cenderung memilih arah sana. Selain tempatnya tidak terlalu ramai, juga keindahan alam yang masih alami serta buday

Tanjung Keluang

Gambar
Setelah dari Tanjung Puting kami kembali ke Kumai dan menginap di Pangkalan Bun, sebelum keesokan paginya melanjutkan jalan-jalan ke Tanjung Keluang. Untuk beberapa paket tur Tanjung Puting, biasanya tur Tanjung Keluang ini masuk dalam itinerary.  Memang ini bukan waktu ideal untuk sebuah trip ke pantai di wilayah yang sedang dilanda kabut asap cukup parah. Tapi karena tidak setiap hari atau setiap bulan kami ada di kota ini, jadi sebisa mungkin kami manfaatkan waktu dan menikmati apa saja yang ada. Untuk mencapai tempat tujuan ini pertama kita harus berkendara menuju pantai Kubu, masih dalam gugusan daerah Kumai. Oh iya, sebetulnya pelabuhan Kumai tempat bersandar kapal penumpang besar ke Jawa dan pulau lain ataupun dermaga tempat sandar kapal klotok ke Tanjung Puting bukanlah terletak di tepi laut, melainkan di tepi sungai. Tapi memang sungai di Kalimantan sangat lebar dan dalam sampai-sampai kapal besarpun bisa berlabuh, apalagi area pelabuhan ini masih terletak dekat dengan

Taman Nasional Tanjung Puting

Gambar
Pertengahan Oktober ini, kabut asap masih menjadi isu yang terus mengusik. Jangankan untuk mereka yang ada di daerah yang terkena langsung, kita yang ada di tempat jauh seperti Jakarta gerah dan kesal rasanya melihat saudara-saudara kita yang menjadi korban. Dan ini tidak hanya berdampak pada manusia, tapi juga makhluk hidup lain seperti binatang yang tinggal di hutan salah satunya ya orangutan di Kalimantan. Tapi kabut asap ini tidak membuat kami mundur, karena rencana ke Tanjung Puting sudah menjadi wacana trip bersama keluarga sejak lama, kakak saya juga kebetulan tinggal di daerah Kalteng. Dan pingin merasakan sendiri gimana rasanya menghirup kabut asap setiap hari sampai berbulan-bulan sambil berharap ada tindakan nyata dari pemerintah. Akhirnya jadilah trip Borneo edisi Oktober ini. Saya cukup antusias untuk membuat blog tentang Tanjung Puting ini karena salah satu taman nasional milik negara tercinta ini sepertinya kurang populer di kalangan masyarakat Indonesia sendiri. Th

Berharap Pemimpin Daerah dengan Visi Lingkungan Hidup

Tidak lama lagi, di tahun 2015 di seluruh wilayah Indonesia akan diadakan pemilihan kepala daerah atau Pilkada serentak. Sebuah sistem pemilihan baru karen sebelumnya pilkada diselenggarakan dengan jadwal berbeda-beda di setiap daerah, yaitu daerah tingkat satu dan tingkat dua. Sebelum mulainya Pilkada, seperti biasa akan dilaksanakan kampanye oleh para calon pemimpin daerah untuk menjaring pemilihnya. Media masa tentu akan kebanjiran liputan seputar kegiatan kampanye mulai aktivitas kampanye lapangan, debat calon, survey dan prediksi suara, sampai berbagai isu hangat yang mewarnai masa-masa tersebut. Jalanan juga akan dipenuhi baliho, foto calon, dan spanduk alat peraga kampanye. Berkaitan dengan akan datangnya pilkada, muncul masalah yang sekarang sedang terjadi dan sangat mengganggu di beberapa wilayah Indonesia yaitu kabut asap karena pembakaran hutan seperti di wilayah Kalimantan, Riau, dan Jambi. Masalah ini tidak hanya merugikan situasi nasional tetapi juga kawasan regional kar

Bertani, Impian di Masa Depan

Gambar
Saya memang selalu merasa menjadi bagian dari alam. Memang kampung halaman saya bukan di desa di mana masih banyak rumah dengan pekarangan luas dan tanaman hijau rimbun, serta sawah di depan pandangan mata. Tinggal di pemukiman kota memang rumah yang "mepet-mepet" dengan halaman pas-pasan. Namun alhamdulillah rumah orang tua saya di belakang termasuk cukup luas untuk sekedar menanam beberapa pohon, membuat kolam ikan kecil, dan memelihara ayam. Itu memang sudah menjadi wajib karena ayah saya sangat hobi menanam pohon dan memelihara ternak. Namun, dengan tinggal di kota kecil seperti Jember, meskipun di perkotaan yang namanya sawah tidak terlalu asing bila dibanding kota seperti Jakarta atau Surabaya. Tidak seberapa jauh dari rumah dan masih bisa ditempuh dengan jalan kaki, masih ada pekuburan dan persawahan di mana saya sering menghabiskan masa kecil untuk bermain dengan teman-teman, atau ketika ikut melihat sawah dengan orang tua. Ya, selain ayah sebagai pegawai negeri,

Menikmati Pantai Payangan dari Bukit

Gambar
Masih dari kawasan selatan kabupaten Jember dan masih termasuk wilayah kecamatan Ambulu, terdapat sebuah pantai yang berada dalam deretan pantai Watu Ulo dan Papuma. Kedua pantai ini sudah lebih terkenal dan sudah dikomersialkan sejak lama. Sedangkan pantai Payangan baru populer setahun terakhir ini. Dulunya pantai ini masih tersembunyi karena jalan akses ke sana tertutup. Dan kawasan di sekitarnya lebih terkenal karena keberadaan tambak yang cukup luas serta tempat pelelangan ikan. Mungkin setelah disadari view di tempat ini potensial untuk pariwisata maka masyarakat mulai mempopulerkannya sebagai tujuan wisata. Pada libur lebaran seperti saat ini, pantai di pesisir selatan Jember menjadi primadona masyarakat lokal maupun warga dari luar kota yang sedang mudik, maupun warga luar kota yang sengaja datang dari jauh memang untuk mengunjungi pantai ini. Berbeda dengan Watu Ulo yang dikuasai pemerintah daerah, juga Tanjung Papuma yang ada di sampingnya, Payangan dikelola warga lokal t

Air Terjun Watu Ondo

Gambar
Liburan mudik Lebaran tahun 2015 ini seharusnya terisi dengan satu cerita petualangan yang sudah kami siapkan jauh-jauh hari sebelumnya, lengkap dengan peralatan dan perlengkapan yang perlu, yaitu ekspedisi Mahameru alias pendakian ke gunung Semeru bersama keluargaku. Namun karena kelalaian satu hal yang cukup simple tapi paling penting, yaitu telat submit ijin pendakian online, jadilah batal semua rencana. Tapi punya kampung halaman di kota yang dikelilingi berbagai objek wisata atau lebih tepatnya medan petualangan seru, rugi kalau gak memanfaatkan waktu untuk short trip ke berbagai tempat di sekitar Jember. Keponakanku yang kecil dan tangguh juga sudah nagih minta diajak jalan-jalan. Dengan provokasi adikku Riza yang sudah melanglang buana blusukan mulai laut sampai gunung di seputaran Jember, jadilah tujuan petualangan kami setelah silaturahim ke saudara-saudara selesai menuju air terjun Watu Ondo. Air terjun ini terletak di wilayah kecamatan Tempurejo, desa Blater. Aksesn